media-tanam-hidroponik

Jenis-Jenis Media Tanam Hidroponik

15 Media tanam hidroponik rupanya bisa didapat secara mudah dan murah dari sekitar lingkungan tanpa kita tahu. Beberapa bahan seperti kapas, gabus, spons dan lain-lain bisa berperan sebagai media tanam tanaman. Pada intinya, media tanam berperan sebagai tempat menyokong tanaman supaya sanggup berdiri tegak hingga tidak gampang ambruk atau hancur. Tipe media tanam hidroponik bisa dibuat dari bahan atau material selainnya tanah yang dipakai sebagai tempat tumbuh dan mengembangnya akar tanaman.

Masing-masing media itu akan memengaruhi hasil yang ditanamkan. Oleh karena itu, ada persyaratan yang perlu jadi perhatian saat menentukan media tanam hidroponik. Media yang bagus harus bisa sediakan air, zat hara, dan oksigen, dan tidak memiliki kandungan zat toksin untuk tanaman. Disamping itu, beberapa persyaratan berikut harus dipunyai supaya tanaman hidroponik bisa tumbuh secara baik:

  • Sanggup untuk simpan kandungan air, hingga tanaman mendapat gizi yang cukup dari kandungan air yang ada dalam media.
  • Mempunyai susunan yang gembur, subur dan dapat mempernyerap air secara baik.
  • Mempunyai kandungan garam yang rendah.
  • Tidak gampang berbeda wujud atau mungkin tidak gampang menjadi kering saat temperatur yang berada di ruang berbeda.
  • Tidak mempunyai hama atau penyakit yang bisa mengusik perkembangan tanaman.
  • Mempunyai kandungan kapur atau elemen kalsium

Macam-Macam Media Tanam Hidroponik

Rupanya ada beragam jenis tipe bahan tanam yang dapat kita pakai untuk hidroponik. Dimulai dari dengan bahan organik yang dari alam sampai bahan sintetis atau bikinan manusia. Berikut 15 jenis media tanam yang bisa dipakai:

1. Arang Sekam

Media ini gampang dijumpai, benar-benar ekonomis dan cukup terkenal dipakai oleh beberapa petani hidroponik. Arang sekam sebagai media organik hingga ramah lingkungan, pH netral, mempunyai daya ikat air yang lumayan bagus, aerasi yang bagus, steril dari bakteri dan cendawan. Media arang sekam memiliki kelebihan di antara yakni harga relatif murah, gampang didapatkan, media lebih steril dan memiliki porositas yang tinggi. Tetapi, media arang sekam mempunyai kekurangan yakni cuma bisa dipakai 2x atau terbatas.

2. Cocopeat

Media ini termasuk juga media tanam organik. Serbuk lembut Cocopeat daya serap air yang lumayan tinggi, dengan kandungan keasamannya cukup konstan yakni 5,0-6,8. Pemakaian cocopeat umumnya harus digabung dengan arang sekam dengan perbedaan 50:50, dengan arah untuk tingkatkan suplai oksigen. Kenaikan oksigen akan tingkatkan aerasi hingga punya pengaruh baik sekali pada perkembangan akar. Cocopeat dijumpai sanggup simpan air sampai 73% atau 6 – 9 kali lipat dari volumenya. Dengan begitu, aktivitas berkebun hidroponik Anda semakin lebih irit air karena intensif penyiraman dilaksanakan lebih jarang-jarang.

3. Tangkai dan Akar Pakis

Media organik yang lain selainnya cocopeat dan arang sekam ialah tangkai dan akar pakis. Tangkai pakis pada umumnya terdiri dua yaitu tangkai pakis warna hitam dan tangkai pakis warna coklat. Tangkai pakis warna hitam yang tersering dipakai sebagai bahan tanam. Tangkai pakis hitam datang dari tanaman pakis yang telah tua. Tangkai pakis warna hitam gampang dipotong jadi beberapa potongan kecil karena batangnya telah kering. Potongan itu dikenali sebagai cacahan pakis.

Selainnya dipasarkan berbentuk cacahan, media dari pakis ada berbentuk lurusan empat segi panjang. Biasanya media ini dipakai untuk menanam anggrek. Keunggulan bahan tanam dari pakis ialah gampang untuk mengikat air, mempunyai aerasi dan drainase yang bagus. Disamping itu media ini mempunyai struktur lunak hingga gampang ditembus oleh akar tanaman. Tetapi, kekurangan nya ialah kerap jadi semut atau binatang kecil yang lain sebagai sarang.

4. Kerikil

Kerikil biasa dipakai dalam pot atau vas bunga dan biasa dipakai cuma untuk tanaman hias. Pemakaian kerikil sebagai bahan tanam sebetulnya mempunyai kemiripan dengan media pasir. Ke-2 tipe media ini memiliki karakter yang serupa, namun kerikil mempunyai pori-pori makro semakin banyak dibanding pasir. Kerikil biasa dipakai sebagai media hidroponik untuk menolong peredaran larutan elemen hara dan udara hingga memberi ruangan untuk akar tanaman agar tumbuh. Kerikil mempunyai karakter susah mengikat air, gampang basah dan cepat kering.

Maka dari itu, jika memakai media ini perlu dilaksanakan penyiraman dengan teratur. Sekarang ini, banyak ditemui pemakaian kerikil sintetis. Kelebihan kerikil sintetis dibanding dengan kerikil biasa ialah pada kekuatan mengikat air, kerikil sintetis memiliki kekuatan untuk mengikat air secara baik. Disamping itu, mekanisme drainase pada tipe kerikil juga baik hingga dapat menjaga kelembapan dan perputaran udara pada tanaman.

5. Pasir

Berdasar ukuran partikelnya, pasir dipisah jadi kelompok-kelompok: kerikil halus (2 mm), pasir benar-benar kasar (1,0-2,0 mm), pasir kasar (0,5-1,0 mm), pasir media (0,25- 0,5 mm), pasir halus (0,1-0,25 mm), dan pasir benar-benar halus (0,05-0,1 mm). Media pasir umumnya dipakai untuk penyemaian benih, penumbuhan bibit tanaman, dan penumbuhan tanaman dengan tehnik stek. Karakter pasir yang cepat kering mempermudah proses perpindahan bibit tanaman ke media lain.

Keunggulan lain pasir ialah dapat tingkatkan mekanisme drainase dan aerasi pada tanaman. Pasir Malang sebagai salah satunya tipe pasir yang kerap dipakai sebagai media tanam dalam hidroponik. Pemakaian pasir sebagai media tanam harus digabungkan dengan media tanam lain seperti kerikil, batu- bebatuan atau dapat disamakan dengan tanaman yang hendak diperbudidayakan.

6. Spons

Spons sebagai tipe media tanam hidroponik yang banyak memiliki pori yang lumayan besar sebagai fasilitas menyalurkan air gizi ke akar tanaman. Media spons berbobot benar-benar enteng hingga saat diterapkan akan gampang untuk dipindah dan ditaruh dimanapun. Keunggulan spons ialah sanggup mempernyerap air dan meredam resapan air yang lumayan tinggi sampai waktu dua minggu, dan mempunyai kebal pada jamur yang beresiko menghancurkan tanaman.

Spons bisa berperan sebagai media semai dan media tanam. Media spons gampang didapat dan termasuk murah. Kelemahan pada media tanam ini ialah tidak kuat lama karena berbahan gampang remuk, hingga jika spons tidak pantas gunakan harus selekasnya ditukar dengan baru. Oleh karena itu umumnya media tanam ini cuma dipakai sebagai media tanam tanaman hias bunga potong yang pemakaiannya cuma sebentar.

7. Kapas

Kapas sebagai tipe media tanam yang baik sekali sebagai langkah pertama dalam penyemaian benih saat sebelum benih ditanamkan pada media tanam lain. Penyemaian perlu dilaksanakan untuk tanaman yang mempunyai benih kecil atau mempunyai periode tanam menengah sampai panjang. Kapas memilik daya serap pada air tinggi sekali hingga pemberian gizi untuk tanaman hidroponik sangatlah baik. Selain itu, media semai kapas lebih dikenali dan gampang didapat.

8. Gabus atau Styrofoam

Gabus ialah tipe bahan anorganik yang dibikin dari kombinasi kopolimer styren yang bisa dipakai sebagai alternative media tanam yang disebutkan “Styrofoam”. Sebelumnya, media tanam ini cuma dipakai sebagai aklimatisasi sisi tanaman saat sebelum ditanamkan di tempat luas. Sekarang ini di sejumlah nursery memakai gabus sebagai salah satunya kombinasi untuk tingkatkan porositas pada media tanam.

9. Rockwool

Rockwool sebagai salah satunya mineral fiber atau mineral wool yang kerap dipakai sebagai media tanam hidroponik. Secara umum rockwool dipasarkan berbentuk lurusan atau blok sama ukuran yang besar sekali. Kegunaaan media tanam dengan memakai rock wool ialah bisa dipakai sebagai media semai dan media tanam. Sebagai media tanam, rockwool mempunyai kekuatan meredam air dan udara dengan jumlah besar yang paling diperlukan untuk perkembangan akar dan peresapan gizi pada sistem hidroponik. Susunan serat alami yang dipunyai rockwool juga bagus untuk menyokong tangkai dan akar tanaman hingga bisa tegak dengan konstan.

Media tanam rockwool memiliki kelebihan yakni:

  • Ramah lingkungan.
  • Tidak memiliki kandungan bakteri.
  • Sanggup memuat air 14 kali kemampuan tampung tanah.
  • Bisa meminimalisir pemakaian disinfektan.
  • Bisa memaksimalkan peranan pupuk.
    Kelemahan pada rockwool yakni:
  • Mempunyai massa tipe yang enteng.
  • Ada angin bisa menerbangkan rockwool.
  • Rockwool mempunyai pH yang condong tinggi untuk beberapa macam tanaman hingga membutuhkan tindakan khusus saat sebelum rockwool djadikan sebagai media tanam.

10. Moss

Moss termasuk ke media tanam hidroponik organik yang terbagus. Media tanam ini didapat dari akar paku- pakuan atau juga bisa diketemukan di teritori rimba. Moss umumnya dipakai sebagai media tanam saat masuk periode penyemaian benih sampai periode pembungaan. Media tanam yang ini diputuskan dengan argumen diantaranya: 1. Banyak memiliki rongga hingga membuat akar lebih bebas untuk berkembang dan tumbuh. 2. Sanggup mengikat air. 3. Mempunyai mekanisme aerasi dan drainase yang bagus.

11. Hidroton

Hidroton sebagai media tanam Hidroponik yang populer di negara Jerman. Hidroton mempunyai pH yang konstan dan netral. Hidroton bisa dipakai berkali-kali sama dengan arang sekam, yakni dengan membersihkan sampai bersih yang bisa hilangkan kotoran seperti lumut yang melekat pada bagian sisi hidroton.

Kelebihan Hidroton sebagai media hidroponik ialah:

  • Tingkat porositas yang tinggi hingga jarang-jarang berlangsungnya penyumbatan.
  • Sanggup menjaga akar tanaman selalu untuk beroksidasi
  • Ramah lingkungan dan bisa diperbaharui
  • Bisa dipakai kembali
  • Gampang pemakaiannya
  • Koloni yang bagus untuk komunitas mikroba.
    Dari sisi keunggulan pada hydroton, kekurangan hydroton ialah mempunyai daya ikat yang rendah, harga yang mahal dan bisa menutup pipa hidroponik.

12. Perlite

Perlite ialah semacam batu-batuan yang warna putih dan datang dari batu silica yang sudah dipanaskan dengan temperatur yang tinggi sekali. Media perlite, dalam pemakaiannya seharusnya ditambahkan media lain seperti cocopeat.

Kelebihan media perlite yakni:

  • Mempunyai aerasi yang paling lumayan bagus.
  • Mempunyai pH yang netral atau konstan.
  • Mempunyai berat yang enteng seperti gabus.
  • Mempunyai daya serap yang tinggi.
    Berlainan dengan vermikulit, perlit sebagai produk mineral memiliki bobot enteng dan mempunyai kemampuan ganti kation dan daya serap air yang rendah. Sebagai kombinasi media tanam, peranan perlit sama dengan Vermikulit, yaitu turunkan berat tipe dan tingkatkan daya serap air. Pemakaian vermikulit dan perlit sebagai media tanam seharusnya digabungkan berbahan organik untuk memaksimalkan tanaman dalam mempernyerap beberapa unsur hara.

13. Vermiculite

Vermikulit sebagai media anorganik steril yang dibuat dari pemanasan kepingan mika dan memiliki kandungan potasium dan helium. Wujud vermiculite seperti kerang laut. Media tanam ini sebagai tipe media tanam yang mempunyai kekuatan kemampuan kation yang lumayan tinggi khususnya saat pada kondisi padat dan basah.

Vermikulit dapat turunkan berat tipe dan tingkatkan daya serap air saat dipakai sebagai kombinasi pada media tanam. Vermiculite mempunyai daya serap air yang semakin tinggi dan berat yang lebih berat dibanding perlite.

14. Pumice

Pumice ialah media tanam hidropnik yang bisa menyokong dalam pembudidayaan tanaman. Tipe media tanam yang ini datang dari bebatuan tipe basalt hasil letusan gunung berapi. Pumice memiliki warna putih pucat seperti kapur. Kekuatan mengikat air pada pumice hampir serupa dengan kerikil, hingga dalam penerapan pumice seharusnya digabung dengan media tanam lain seperti arang sekam bakar atau vermiculite.

15. Hydrogel

Hydrogel sebagai kristal polimer yang umum dipakai sebagai media tanam untuk tanaman hidroponik. Pemakaian media tanam tipe ini benar-benar gampang dan efesien karena tak perlu untuk menukar, menyirami atau memupuk. Umumnya, hydrogel dipakai untuk menanam tanaman hias di dalam ruang, karena mempunyai beragam warna dan berwujud.

Sebagian besar tipe tanaman indoor dapat ditanamkan dalam media ini misalnya anthurium dan philodendron. Tapi tipe media tanam ini tidak pas untuk tanaman yang mempunyai akar keras seperti tanaman bonsai dan adenium. Ini karena perkembangan akar tanaman yang mengeras hingga mengakibatkan vas pecah. Keunggulan lain dari media tanam gel ialah masih tetap kelihatan elok walau bersanding dengan media lain. Di Jepang hydrogel sering dipakai sebagai elemen terarium dengan pasir.

Pengujian ini penting untuk dilaksanakan, yakinkan semua patokan penting yang ada di kebun dimulai dari temperatur lingkungan, kelembapan, pH, temperatur air, dan kandungan PPM dalam tingkat normal.

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *